OK, posting kali ini mengenai pengucapan atau pelafalan dalam bahasa Jepang. Karena akan sangat membingungkan apabila kita tidak tahu bagaimana suatu kata diucapkan dalam bahasa yang kita pelajari. Pengucapan dalam bahasa Jepang intinya sama dengan bahasa Indonesia. Silahkan simak posting berikut ini.
Intinya, pelafalan abjad dalam bahasa Jepang, baik Katakana
ataupun Hiragana terdiri dari dua huruf. Yakni satu huruf konsonan dan satu
huruf vokal a, i, u, e, o. huruf vokal dalam bahasa Jepang memiliki bunyi yang sama
dalam bahasa Indonesia.
Huruf Konsonan
Cara pengucapan huruf konsonan atau huruf mati dalam bahasa
Jepang sama dengan bahasa Indonesia. Namun, ada sedikit perbedaan car abaca
huruf konsonan dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Berikut adalah penjelasan
singkatnya:
Huruf
G
Huruf
G dalam bahasa Jepang diucapkan dengan jelas sama seperti bahasa Indonesia. Contohnya:
- Gaihi (がいひ) –kulit-
- Gaiko (がいこ) –diplomasi-
Huruf G akan mengalami perubahan apabila diletakkan di
tengah dan diakhir kata. Contohnya:
- Nagai (ながい) diucapkan ‘nangai’ –panjang-
- Daigaku (だいがく) diucapkan ‘daingaku’ –universitas-
Huruf N
Huruf N apabila terletak diakhir kata akan berubah
pengucapannya menjadi ‘-ng’ dan
apabila terletak ditengah kata akan menjadi ‘-m’. Contohnya:
- Kaban (かばん) diucapkan ‘kabang’ –tas-
- Kigen (きげん) diucapkan ‘kigeng’ –kabar-
- Ganbatte (がんばって) diucapkan ‘gambatte’ –selamat berjuang/semoga sukses-
Huruf R
Huruf
R dalam bahasa Jepang tidak diucapkan dengan jelas seperti dalam bahasa
Indonesia. Tapi diucapkan dengan lembut. Contohnya:- Rajio (ラジオ) –radio-
- Raba (らば) –keledai-
Dalam bahasa Jepang, tidak dikenal huruf L, X, dan V.
sehingga jika ada kata serapan asing yang memiliki huruf V, maka huruf tersebut
diganti menjadi huruf B. Contohnya:
- Video (ビデオ) diucapkan ‘bideo’ –video-
- Violin (バイオリン) diucapkan ‘baiorin’ –biola-
- Sakka (サッカ) –sepakbola-
- Kesseki (ケッセキ) –tidak hadir-
- Kitto (キッチ) –tentu saja-
- Kippu (キップ) –karcis-
- Meippai (メイッパイ) –maksimum-
Huruf Vokal
Dalam bahasa Jepang, huruf U pada akhir kata terkadang tidak
dibunyikan. Contohnya:
- Desu dibaca ‘des(u)’
- Shimasu dibaca ‘shimas(u)’
- Tabemasu dibaca ‘tabemas(u)’
- Deshita dibaca ‘desh(i)ta’
- Shita dibaca ‘sh(i)ta’
Pengucapan Vokal Pendek dan Panjang
Ada beberapa bahasa yang artinya dapat dibedakan melalui
panjang tidaknya pengucapan kata tersebut, seerti bahasa Cina atau Arab. Bahasa
Jepang juga berlaku hal tersebut. Bila ditulis dalam huruf Katakana, pengucapan
tersebut ditandai dengan ditambahkannya A, I, U, E, O. Namun, apabila ditulis
dengan huruf romawi, panjang pendeknya vokal biasanya ditandai dengan member
garis pada huruf tersebut. Contohnya:
- Rôsoku (ろおそく) dibaca ‘roosoku’ –lilin-
- Sôshiki (そおしき) dibaca ‘sooshiki’ –upacara-
- Kűkô (くうこお) dibaca ‘kuukoo’ –bandara-
- Ộmizu (おおみず) dibaca ‘oomizu’ –banjir-
Mengingat beberapa arti kata dalam bahasa Jepang dibedakan
berdasarkan panjang dan pendek huruf vokal, kamu harus berhati-hati. Tujuannya
adalah agar tidak terjadi kesalahan arti dan penulisan. Contohnya:
Vokal Panjang
- Oojisan (おおじさん) –kakek-
- Oobasan (おおばさん) –nenek-
- Yuuki (ゆうき) –berani-
- Ee (ええ) –iya-
- Heiya (へいや) –daratan-
- Kookoo (こおこお) –SMU-
- Tooru (とおる) –melewati-
Vokal Pendek
- Ojisan (おじさん) –paman-
- Obasan (おばさん) –bibi-
- Yuki (ゆき) –salju-
- E (え) –gambar-
- Heya (へや) –kamar-
- Koko (ここ) –disini-
- Toru (とる) –mengambil-
Sampai jumpa pada posting selanjutnya ありがとうございます
5 comments:
Bila Ihza Novellino berarti apa? Mohon jawab ya...
kacang polong
Kacang rebus
👍 membantu
👍 membantu
Post a Comment